Thursday, July 4, 2013

Jadi Kurir Dadakan

Selamat Pagi. Good Morning. おはようございます。(Ohayogozaimas). Pagi ini Kamis 4 Juli 2013 cuacanya benar-benar bersinar terang. Dari kemarin cuaca di Surabaya tidak menentu. Sebentar hujan sebentar terang seterusnya seperti itu dari tadi subuh. Dan semoga untuk hari ini cuacanya terang terus sampai malam menjemput. Karena hari ini gue ada jadwal ke luar kantor.
Hari ini mejaku di penuhi dengan setumpuk surat-surat yang harus gue edarkan pagi ini ke SMA Se Surabaya pusat. Untung cucaca sangat bersahabat, jadi gue bisa mengantarkan tanpa takut kehujanan. Sebenarnya pakai jasa kurir juga bisa, tapi kalau semua karyawannya di kerahkan kenapa tidak, toh itu nanti juga dapat fee dari mengirim surat-surat tersebut. Dari pada di kasihkan jasa kurir mending fee nya buat karyawannya sendiri. Lumayan cukup buat makan seminggu. Hahahahahaha...
Sebenarnya ada enaknya juga ada gak enaknya keluar kantor itu. Enaknya kita bisa jalan-jalan bisa melihat dunia luar sana. Tidak enaknya di luar sana panas sekali jika Surabaya tidak musim hujan. Jika musim hujan malas untuk keluar-keluar. Tapi di mana-mana namanya bekerja itu pasti harus ada resikonya. Semua gue jalani dengan enjoy. Karena meskipun begitu aku dulu juga pernah Nonton Bioskop saat jam kantor. "Huuussstttt.....jangan keras-keras nanti di baca sama orang kantor ketahuan jadi berabe gue." Hahahahahaha....
Oh iya...kemarin gara-gara komputer rusak seharian, gue jadi gak ngapa-ngapain. Dan hari Rabu gue putuskan untuk instal ulang. Dan akhirnya bisa lagi. Tapi kadang-kadang ada sedikit trouble lagi. Tapi ya sudahlah gue biarkan saja yang penting bisa bekerja lagi komputernya. Lha wong usaha-usaha sendir jadi ya tidak maksimal kinerjanya. Gak ada yang masalahin hal sepele kayak gini di kantor. Semunya serba di tuntut mandiri. Untung saja gue bisa ngelakuin itu semua meski gue bukan bidang IT.
Dari penampilan fisiknya kelihatan komputernya keren. Jangan salah yang baru hanya monitornya saja, monitor itu baru beli sebulan yang lalu jadi kelihatan keren. Tapi dalemannya barang rongsokan jadul yang semestinya harus sudah pensiun dini. Well...kalau ngomongin properti kantor gak akan ada habisnya deh. Jadi ya biarkan saja sampai meledak seperti monitor yang di mejaku dulu. (kayak kompor minyak aja meleduk).

 Ya sudah...berangkat dulu. Mau ngukur jalanan kota Surabaya.



Tuesday, July 2, 2013

Rusak Lagi

Halo everybody aku datang lagi. Semoga aku tidak terlalu lama meninggalkan blog ini. Aku akan berusaha untuk rajin menulis meski itu hanya sedikit. Harus di kerjakan biar tidak kelamaan vakum.
H
ooaammm....tambah bikin ngantuk aja nih. Surabaya pagi-pagi sudah di guyur hujan di tambah komputer di mejaku rusak. Jadi gak bisa kerja akhirnya. Kasur mana kasur. Jadi pengen bubuk aja.

Entah kenapa komputerku selalu ngadat seperti ini. Sudah aku format hampir tiga kali sampai akhirnya aku sudah bosan untuk mengobrak-abrik komputer jadul ini. Kalau human error oke masih di maklumi secara bidangku kan sastra Jepang. Tapi kalau jerohannya yang sudah tua apa mau di kata?

Berkali-kali aku sudah merengek-rengek minta ganti CPU yang mumpuni, tapi tidak ada tanggapan sama sekali hanya janji-janji saja. Ya sudahlah harus menerima barang rongsokan yang sudah usang untuk di gunakan bekerja.

Kasusnya selalu windows tidak mau muncul, seperti ada instalan yang tidak lengkap, tapi kemarin-kemarin bisa di buka. Aku tidak bisa menjelaskan secara bahasa perkomputeran. Pikiranku benar-benar awam. Dan lagi pula sudah malas untuk memeikir benda rongsokan tersebut.

Dugaan yang lain yaitu jeroan yang di rakit rakit dari hasil kanibal komputer satu ke komputer lainnya di pasang di cocok-cocokan dan akhirnya terpakai di meja komputerku. Alhasil jeroan CPU yang aku pakai hasil dari kanibalisme komputer yang sudah tidak terpakai.

Kalau sudah begini siapa yang disalahkan? Semua data ada di situ dan aku tidak membackup ke laptopku. Tapi masak aku kerja menggunakan property pribadi. Hadeh....terlalu banyak mengeluh jadinya. Terlalu sering property pribadi ikut andil dalam urusan kantor. Bukannya pelit tapi profesional dong. (timpuk batu)....

Ya sudah lah...kita tunggu kelanjutannya...apakah akan bernasib seperti ini terus.