Thursday, April 5, 2012

Kalah Telak



Semua orang pastinya ingin sukses dan berhasil dalam karir dan hidupnya. Untuk menempuh itu semua pasti banyak yang dilakukan salah satunya mencari pekerjaan yang layak. Meski aku sudah bekerja layak di sebuah lembaga kursus bahasa Jepang, aku juga mencari pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya.

Waktu itu tanpa sengaja aku nemuin iklan job vacancy perusahaan Jepang di Facebook. Perusahaan ini bergerak di bidang penjualan ikan nishikigoi secara online, dengan nama Samurai Market. Posisi yang ditawarkan ada tiga, yaitu Japanese translator, DTP editor dan Sales, Coverage.

Untuk Japanese Translator jujur aku tidak mampu karena aku sadar dengan kemampuanku sendiri, lagipula untuk menjadi Japanese Translator dibutuhkan sertifikat JLPT[1} Level 2 atau N2 dan aku hanya mempunyai sertifikat JLPT Level 3. Jadi aku mengambil DTP editor.


Bukan juga karena salary aku mengambil DTP editor, karena memang salary yang diberikan oleh semua perusahaan Jepang rata-rata segitu. Dulu tahun 2008 perusahaan Jepang yang aku lamar di Tanggerang menawarkan salary 5 - 7 juta. Dan lagi-lagi hanya karena masalah aku tidak mengantongi JLPT Level 2 sehingga aku tidak masuk nominasi.

Bicara masalah JLPT Level 2 temanku yang pintar berhasil mendapatkan sertifikat JLPT Level 2 sekarang N2 sehingga dengan mudah masuk perusahaan Jepang yang menjamur di Indonesia. Ada kakak kelasku berhasil mendapatkan sertifikat JLPT Level 1 dimana Level 1 ini bagi orang Jepang sendiri belum tentu lulus. Sehingga dia sampai nego mengenai salary sampai 7 juta di perusahaan PLTU Jawa-Bali yang dikenal dengan nama PLTU PAITON di Probolinggo. Sungguh beruntung yah jadi orang pintar itu. Apa-apa dengan mudah didapatnya tanpa susah payah. Alhamdulillah teman-temanku pintar semua.

Kembali lagi ke posisi yang aku incar yaitu DTP editor. Dengan segala daya dan upaya aku kerahkan kemampuanku untuk menghadapi interview yang telah di kirim via e-mail.

DTP Editor

Designing and lay outing translated contents and pictures.
Gender Male/Female
Age Not more than 30 years old
Required skill Language skill
English level for daily conversation

Educational background
Last education S1

Ability/Capability
Capable in Photoshop Illustrator, practical design
Capable in operating Microsoft Office (Exel, Word)
Preferable skill JLPT N3 holder is preferable
Monthly salary Rp. 3,000,000.00 ~ Rp. 5,000,000.00

Pada hari H yang telah di tentukan aku sudah mempersipakan senjata yang sudah aku persiapkan dari kemarin.

Sebelum berangkat aku sangat nervous sekali. Dari kecil aku orangnya gugup bila menghadapi suatu cobaan yang mengharuskan berkompromi dengan hati dan pikiran.

Berkali-kali aku mondar-mandir keluar masuk toilet rasanya seperti ada yang hendak dikeluarkan tapi tidak bisa dikeluarkan.

Aku mencoba menenangkan diri dengan cara mengambil nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan keluar. Tapi cara itu tidak bisa juga membuatku menjadi tenang.


***

Akhirnya aku sampai juga ditempat interview setelah mendapat izin dari orang kantorku yang paling berpengaruh. Tempat interview berada di Surabaya pusat di gedung Intiland Tower.

Kakiku terasa berat untuk melangkah ke gedung yang bercat putih bersih. Lantainya berporselin warna merah maroon tampak mengkilap sekali menandakan pekerja Cleaning Service rajin sekali membersihkan lantai itu setiap hari.

Pandanganku nanar melihat papan penunjuk bertuliskan "ruang interview Gotanda Lt.2" aku ragu mencoba bertanya kepada satpam yang jaga di pintu masuk. Takutnya aku kesasar karena aku tidak pernah ke gedung mewah ini.

"maaf...tempat interview ini dimana?" tanyaku gugup sambil menunjuk tulisan yang tertera di papan penunjuk.

"ada di lantai dua, koridor ini lurus kemudian belok kanan, nanti ada lift di situ, setelah keluar dari lift belok kanan dan belok kanan lagi, nah tempat interview ada di situ" jawab satpam itu lengkap tanpa aku meminta menjelaskannya.

Aku seperti hendak duduk di kursi pesakitan, menanti ajal apakah aku akan mati atau tidak. sampai di depan lift seperti yang satpam sarankan, tanganku sulit sekali rasanya untuk memencet tombol naik. Untug waktu itu tidak ada orang lain di situ yang hendak naik lift juga.

Sampai di lantai dua aku belok kiri tidak belok kanan seperti kata satpam tadi, bukannya aku tidak percaya pada satpam itu tapi memang aku tidak kedengaran sewaktu satpam tadi menjelaskan panjang lebar itu dikarenakan aku masih dalam keadaan nervous.

Aku telusuri lorong di lantai dua, aku juga belum menemukan ruangan yang bertulisakan " tempat interview Gotanda" aku mencoba berjalan terus sengaja tidak kembali karena koridor itu berputar ke arah semula.

Akhirnya ketemu juga ruangan pesakitan yang menentukan nasib umat manusia. Aku disambut hangat oleh mas-mas yang tidak asing bagiku. Mereka mempersilahkan aku masuk dan menulis daftar hadir sesuai dengan nama yang tercetak.

Aku kenal dengan mas penerima tamu tersebut yang tidak lain juga seorang translator untuk orang jepang saat interview nanti.

Aku tak berharap banyak meskipun aku kenal salah satu yang bekerja di situ, karena keputusan ada di tangan orang jepang itu sendiri.

Aku disuruh menunggu sebentar di ruang tunggu karena memang jadwal interview ku tepat jam 14.00 WIB, sedangkan aku datang setengah jam lebih awal supaya tidak terlambat dan aku bisa mempersiapkan diri supaya tidak gugup berkepanjangan.

Saatnya aku di panggil ke kursi pesakitan. Aku tidak sendiri aku bersama dua orang lagi satunya cewek lulusan UNESA fresh graduate dan satunya lagi cowok anak Sidoarjo.

Seperti biasa dalam tata cara interview aku di suruh memperkenalkan diri dengan lengkap,  tentu saja menggunakan bahasa Jepang karena ini memang benar-benar perusahaan Jepang. Jadi semua mengikuti aturan Jepang.

Sebelum Jikoshokai[2] aku mencoba menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Alhamdulillah jikoshokai ku berhasil dengan lancar.

Saat di tanya mengapa anda memilih posisi DTP Editor, aku mencoba menjawabnya sesuai dengan kemampuanku. "saya mengambil posisi DTP editor karena saya yakin dan bisa dengan posisi tersebut, saya punya skill seperti syarat yang di butuhkan DTP Editor. Meski saya lulusan Sastra Jepang tapi saya mampu mengoprasikan CorelDraw, Photoshop, MS Office, editing video dan Internet" jawabku menggunakan bahasa Jepang campur bahasa Indonesia, karena di situ ada mas yang aku kenal tadi sebagai translator di ruangan interview jadi aku merasa lega karena sudah ada translatornya.

Well...beginilah aku, aku yang mempunyai kemampuan setengah-setengah dalam bidang apa pun, sehingga aku tidak sempurna dalam bidang yang aku geluti. Mestinya lulusan Sastra Jepang harusnya pintar dan fasih ngobrol bahasa yang dipelajari semasa di bangku kuliah. Tapi kenyataanya aku masih membutuhkan translator untuk menterjemahkan kalimat yang ingin aku sampaikan.

Selesai sudah aku menjalani ritual interview yang membuat keringat dingin mengucur. Kami semua diinformasikan kalau pengumuman lolos seleksi apa tidaknya akan di hubungi lewat telpon pertengahan bulan Maret.

Hari demi hari aku menunggu telpon itu, aku tengok ponselku berharap dapat telpon darinya. Tapi yang ada malah iklan yang nggak penting.

Galau aku dibuatnya, sampai pada akhirnya aku mengabaikan telpon itu. Aku pesismis dan benar-benar yakin kalau aku tidak lolos seleksi.

Sampai pada minggu terakhir di bulan Maret. Penantianku sia-sia sudah. Telpon yang dijanjikan dari perusahaan Jepang tak kunjung terdengar bunyinya. Aku pasrah mencoba konsentrasi lagi pada pekerjaanku yang sekarang.

Waktu itu aku tidak buka e-mail dua hari, kalau tidak salah tanggal 29 Maret aku sangat sibuk sekali, e-mail yang biasanya aku buka setiap hari hari itu tidak sempat aku buka sama sekali.

Besoknya di kantor aku menemukan sesuatu yang membuat mataku tidak berhenti berkedip. Ada sebaris e-mail yang membuatku gamang untuk membukanya. Keraguanku atas rasa penasaranku selama sebulan terjawab sudah.

"Terima kasih anda sudah berpartisipasi dalam intervew di perusahaan kami, mohon maaf kami masih belum bisa menerima anda dan bergabung di perusahaan kami...bla...bla...bla...Semoga anda sukses selalu." begitu isi e-mail yang telah dikirimkan begitu singkat padat dan berisi.

Aku kecewa sekali. Kecewa bukan karena aku tidak diterima di perusahaan tersebut. Kecewa karena melenceng dari janji yang katanya di hubungi melalui telpon sekitar pertengahan bulan Maret. Tapi nyatanya pemberitahuan tersebut dikirim melalui e-mail itu pun juga akhir bulan.

Aku menyadari kekurangan pada diriku. Aku bahagia masih bisa bekerja seperti biasanya. Tuhan mempunyai cara lain untuk menmpatkan umatnya di tempat yang layak. Aku sadar akan hal itu, aku masih tetap bersyukur dengan kekurangan yang ada pada diriku ini.  Hidupku hanya sebentar untuk mengarungi kehidupan yang fana ini. Semoga aku masih bisa meraih cita-cita dan mimpiku yang masih berada jauh di sana.

[1]. JLPT (Japanese Language Proficiency Test) sejenis TOEFL. Level 4 dasar, Level 1 Mahir. Mulai tahun 2010 menjadi 5 level N1, N2, N3, N4 dan N5.
[2]. Jikoshokai memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang


23 comments:

  1. Turut sedih ya...Tapi...ayooo....jatuh boleh tapi jangan terlalu lama....harus bangkit lagi.... Pengalaman saya pribadi, kalau gagal berarti Tuhan sudah mempersiapkan yang lain....yang mungkin lebih baik...Who knows? Ini adalah cambuk agar kita mau memperbaiki diri lewat refleksi, apa kekurangan kita, kenapa gagal, apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi, bagaimana caranya dll...

    DUlu waktu awal lulus kuliah S1 di Indonesia saya beberapa kali ikut tes seperti di pabrik benang, pabrik susu, pabrik motor dll untuk cari pengalaman tes dan interview kerja.... mesti nggak niat kerja di sana. UNTUNGLAH saya dengan sukses ditolak. Kenapa untung? Ternyata dari penolakan2x tadi saya belajar memperbaiki diri....Saya tidak bisa membayangkan melakukan pekerjaan tanpa motivasi kuat. Alhasil, saat interview dan tes untuk kerjaan yang saya incar di UN saya bisa dengan pede lulus dan mendapatkan posisi tadi. All the best ya :)

    Kegagalan adalah sukses yang tertunda!

    ReplyDelete
  2. kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Pepatah favorit saya :)

    ReplyDelete
  3. jangan menyerah biarpun gagal akan memberi kita pegangan untuk mengetahui dari sisi mana kegagalan itu dan untuk mencapai kesuksesan, salam kenal n happy blogging

    ReplyDelete
  4. Semangat ya :)
    jangan menyerah, coba terus selagi kesempatan itu masih ada :)

    ReplyDelete
  5. ga harus ngejar kerja di perusahaan jepang, bumi allah itu luas, jadi carilah kerja di perusahaan lain non-jepang :)

    ReplyDelete
  6. owwww....

    Aul sendiri sempat kecewa berat, waktu ternyata nggak lulus SNMPTN di Jurusan pendidikan bahasa inggris, dan malah dapat di jurusan kesehatan masyarakat.

    tapi ya, papa Aul bilang, kalau kita sungguh-sungguh dalam hal apapun, hasilnya akan tetap baik untuk kita.
    jadi Aul skrg mau sungguh-sungguh aja.

    Keep spirit ya bang!
    ttp semangat! pasti akan datang masanya bang rofiq berhasil mencapai yg terbaik.

    P.S.
    maaf Aul belagu. hehehe ^^

    ReplyDelete
  7. Amin. semoga lo dapat menggapai cita-cita lo :D

    ReplyDelete
  8. iyah aku yakin banget allah udah ada jalan nya yang terbaik buat kita. jadi sabar aja. jangan anggap kegagalan ini akhir semua bro.

    semangka semangka

    ReplyDelete
  9. amin :)
    semoga masih ada jalan yang lebih baik

    ReplyDelete
  10. ya benner sekali mas... Allah selalu punya rencana ..:)

    ReplyDelete
  11. Terkadang orang yang terpuruk itu butuh waktu lama untuk bangkit.
    Itu di karnakan kebelum siapan orang itu untuk menjadi sukes.
    Sukses bisa di mulai kapan saja, asalahkan ada niat, usaha, dan do'a.

    ReplyDelete
  12. ayooooo jangan menyerah...

    gw sempet ngalamin, ngirim ratusan surat lamaran, berhasil sampe ke tahap intervew nyaris 100 kali dan ditolak puluhan kali juga hahaha....

    ReplyDelete
  13. Bisa jadi menurut kita baik, tapi menurut Allah itu buruk kita, bisa juga menurut kita buruk, tapi baik menurut Allah..yang penting abang sudah berusaha, bukankah yang terpenting adalah prosesnya..bukan hasilnya? SEMAGAT^^

    ReplyDelete
  14. Tidak semua yang kita ikhtiarkan membuahkan hasil sesuai yang kita harapkan. Begitulah rahasia rejeki, dan jangan bersedih hati karena kita hanya berkewajiban berusaha sedang Allah yang menentukan hasil akhirnya. Tetap semangat! bagaimanapun keputusan Allah adalahh yang terbaik untuk hamba Nya.

    ReplyDelete
  15. kalah setelah dicoba itu hal yang biasa

    ReplyDelete
  16. tetap semangat kasihan Tuhan kalo kita jatuh terus, ihtiar dan selalu berdoa, happy blogging

    ReplyDelete
  17. saya juga belum lama ini dapat email dari garuda enggak keterima juga. gpp mas, kita juga sama-sama usaha dan siapa tau dapat tempat yang jauh lebih fit buat mas :D

    ReplyDelete
  18. Beh, gajinya gede gitu, utk awal2 mah udah lebih dari cukup itu..

    ReplyDelete
  19. tetep semangat gan !!!


    salam dahsyat :D

    ReplyDelete
  20. ngeliat angka salary ny sih lumyan gede,,,
    heheee
    *money signal...

    tpi y mesti dkrjain dri hti jga...
    lw gk kn percuma ja

    MAMPIR yah ke blog qu,,,,

    ReplyDelete