Friday, April 20, 2012

Semua Ada Hikmahnya




S
ejak kalah telak dalam peperangan yang kesekian kalinya, aku lebih banyak diam merenungi nasib yang sudah di takdirkan. Bukan berarti aku menyerah begitu saja tapi aku lebih memilih diam dan menerima takdir yang sudah di berikan kepadaku. Takdir itu adalah sampai hari ini aku masih bekerja di kantor kursus bahasa jepang, yang telah membuat aku hidup sampai sekarang tanpa kekurangan apa pun dengan gaji standart UMR kota Surabaya.

Seperti biasa aku masuk kantor telat setengah jam dari jam masuk kantor yang telah ditentukan jam delapan. Aku masih tetap bersyukur masih bisa bekerja seperti biasanya tapi faktanya aku tidak bersemangat untuk bekerja. Seperti komputer yang sudah terprogram aku mengerjakan pekerjaan yang monoton. Dimana semua yang aku kerjakan sudah terprogram dalam memory digital.

Saturday, April 14, 2012

Uzuki / April



Uzuki
April



Hana-mi dango
Kue manis ini terbuat dari tepung beras kukus yang ditumbuk dengan pemukul kayu yang besar. Ada dua jenis kue dango, yang berwarna cokelat dilapisi dengan selai kacang, sedangkan yang berwarna kuning dipanggang dengan kecap asin. Hani-mi dango terkenal di tahun 1800-an sebagai kue yang disajikan pada orang-orang yang menikmati mekarnya bunga sakura.

Thursday, April 5, 2012

Kalah Telak



Semua orang pastinya ingin sukses dan berhasil dalam karir dan hidupnya. Untuk menempuh itu semua pasti banyak yang dilakukan salah satunya mencari pekerjaan yang layak. Meski aku sudah bekerja layak di sebuah lembaga kursus bahasa Jepang, aku juga mencari pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya.

Waktu itu tanpa sengaja aku nemuin iklan job vacancy perusahaan Jepang di Facebook. Perusahaan ini bergerak di bidang penjualan ikan nishikigoi secara online, dengan nama Samurai Market. Posisi yang ditawarkan ada tiga, yaitu Japanese translator, DTP editor dan Sales, Coverage.

Untuk Japanese Translator jujur aku tidak mampu karena aku sadar dengan kemampuanku sendiri, lagipula untuk menjadi Japanese Translator dibutuhkan sertifikat JLPT[1} Level 2 atau N2 dan aku hanya mempunyai sertifikat JLPT Level 3. Jadi aku mengambil DTP editor.

Monday, April 2, 2012

About Surabaya



Surabaya

Surabaya, provincial capital of East Java and Indonesia's second-largest city, served for over half a millennium as trading port for the inland empires of Java. Situated at the mounth of the Brantas River, the city was officially founded in 1293 when Raden Widjaja[1] established majapahit, Indonesia's most glorious empire on the site of a legendary battle between a shark (Sura) and Crocodile (Baya)[2]. Surabaya, known as the "City of Heroes" because of its role in the nation's independence struggle, has grown into an elegant city of large, colonnaded buildings bordering broad, tree shaded avenues. It serves as the commercial center of a thriving industrial and agricultural hinterland. The city's historical sites include Kali Mas harbour with its tall-masted trading schooners and, nearby, the narrow alleyways and shops of the Arab quarter, redolent of the Middle East. The historic Hotel Majapahit, where Indonesia's war of Independence was begun, and the elegant Grahadi State Buildings, an 18th century mansion, have been restored as monuments to an era of colonial grace. Surabaya is also home to one of Southeast Asia's oldest and largest zoos. For travellers in East Java, Surabaya serves as a convinient base for exploring the region's many charms, including Mt. Bromo, the cool mountain retreats of Tretes and Malang and the natural wonders of several nature reserves.